Monday, December 5, 2011

let our eyes open with these things.


Minggu, 11 Januari 2009
Sekjen Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait menilai, alasan penegakan disiplin tidak bisa dijadikan pembenaran untuk melakukan kekerasan terhadap murid. "Mendiknas harus patuh kepada pasal 54 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 yang menyebutkan, lingkungan sekolah wajib zona bebas kekerasan."
http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/01/11/1/181443/kekerasan-di-sekolah-bukan-penegakan-disiplin

Timpakul.hijaubiru.org, Senin, 21 Agustus 2006
"Hari Selasa depan aku tidak ingin masuk sekolah. Gurunya kejam. Masa aku tadi dipukul di kelas cuma karena salah membaca." Demikian ungkapan seorang siswa kelas 2 sekolah dasar di kota Samarinda. Kekerasan guru terhadap siswa sangat berdampak pada perkembangan psikologis anak. Keengganan anak untuk terus belajar mata pembelajaran yang diajarkan oleh seorang guru akan berbuah pada tidak bertambahnya pengetahuan anak terhadap mata pembelajaran tersebut.
http://timpakul.hijaubiru.org/pendidikan-9.html?nomobile=1

Riauinfo.com, 18 Februari 2009
SMA Santa Maria Pekanbaru. Gultom, salah seorang guru di sekolah itu meninju dada William (16) salah seorang siswanya.
Akibat aksi dari guru itu, dada William memar, kepalanya pusing dan wajah pusat. Dia tidak bisa menerima perlakuan itu, sehingga kasus ini dilaporkannya ke Mapoltabes Pekanbaru.
http://www.riauinfo.com/main/news.php?c=11&id=8529

Pikiran Rakyat, 26 Agustus 2004
Fitang Budi Aditya (13), seorang murid SMPN 3 Babelan Kabupaten Bekasi babak belur dipukuli teman sekelasnya atas perintah seorang guru di sekolah tersebut yang menghukum korban karena terlambat datang ke sekolah dan tidak mengenakan badge (lambang sekolah) pada seragam sekolah yang dikenakannya.

Tabloid Cek & Ricek, 3 Oktober 2004
Suci pratiwi melakukan bunuh diri diduga karena adanya tuduhan mencuri uang sang guru, di Jakarta Utara.
Media Indonesia, 6 April 2005 Penindasan dilakukan oleh beberapa siswi SMAN 1 Budi Utomo Jakarta kepada adik kelas mereka.

Media Indonesia, 8 April 2005
Pungutan liar dilakukan oleh sebuah sekolah di Surabaya.

Kompas, 12 mei 2005
Kepala sekolah SMPN 1 Rajapolah, Tasikmalaya, menghardik dan menampar siswa dalam upaya untuk menertibkan mereka.

Kompas, 17 Juli 2005
Fifi Kusrini (13) siswi SMPN 10 Bekasi nekat bunuh diri karena sering diejek sebagai anak tukang bubur.

Media Indonesia, 16 Desember 2005
Aditya (10) gantung diri diduga karena takut dimarahi guru bila tidak mengenakan seragam Pramuka.


☁☁☁


Seorang psikolog, Ibu Veronika Trimardhani, M.Si , menyatakan bullying merupakan tindakan antara senioritas dan junioritas dimana bisa terjadi secara turun-menurun. Seorang senior akan melakukan tindakan bullying pada juniornya karena senior tersebut pernah mengalami tindakan bullying dari seniornya terdahulu, sehingga akan diteruskan kepada juniornya. Selain itu, bullying yang dilakukan oleh seorang senior merupakan tindakan yang ingin memperlihatkan kehebatan seorang senior dibangding juniornya.

Selain itu menurutnya, jika dilihat dari sisi positif dan negatifnya, tentu saja bullying merupakan tindakan negatif dimana akan mengakibatkan tekanan bagi juniornya, namun jika dipandang dari sisi positifnya, bullying dapat memberikan motivasi bagi junior untuk menghargai dan menghormati seniornya.

Sebagai seseorang yang tidak hanya sebagai psikolog, namun juga sebagai pendidik, Ibu Vero membedakan antara hukuman dan bullying. Menurutnya, hukuman memang sepatutnya diberikan kepada pihak yang belaku salah, namun beliau tidak setuju apabila sifat dari hukuman tersebut merupakan hukuman fisik.

Dengan adanya tindakan bullying di institusi pendidikan Indonesia, Ibu Vero memberikan masukan sebagai usaha yang terbaik yakni perlu didirikannya team building di sekolah sehingga seluruh civitas yang berada di dalam institusi pendidikan mampu meningkatkan social awareness yang dimilikinya. Selain itu, perlu juga dilakukan berbagai kegiatan dan kompetisi bersama antar senior dan junior sehingga ada keakraban dan rasa empati di antara satu sama lain.

☁☁☁

Guys, mungkin beberapa dari kita belum sadar kalau ternyata Bullying tidak hanya mengganggu psikologis seseorang, tetapi juga nyawa orang tersebut. hanya karna ejekan, siapa sangka Fifi nekat bunuh diri? let our eyes wide open bout this, bullying bukan hal yang patut di turun-temurunkan dan menjadi budaya di sebuah lingkungan atau sekolah. masih banyak hal positif lain yang dapat kita lakukan. Spread the love, and positivity everywhere! ☺

No comments:

Post a Comment